Rabu, 15 November 2017

ULASAN BUKU AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA DAN DAGANG

Nama  : Ari Indarwati

NIM    : 170462201058


AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN JASA DAN DAGANG


Judul               : Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa dan Dagang
Penulis             : Sigit Hermawan dan Masyad
Penerbit           : Graha Ilmu
Tahun              : 2006
Tebal               : xiv + 294 halaman
Bahasa             : Indonesia
Sampul            : Latar kuning, hijau, dan ungu
ISBN-13         : 978-979-756-136-9
ISBN-10         : 979-756-136-x

1.      Buku ini ditulis oleh Sigit Hermawan, SE, M.Si dan DRS. Masyhad, M.Si, AK. oleh Sigit Hermawan, SE, M.Si, adalah seorang dosen Kopertis Wil VII JawaTimur dpk pada Fakultas Ekonomi Universitas Muuhammadiyah Sidoarjo. Diusianya ini (lahir pada tanggal 3 Desember 1975), penulis ini telah menerbitkan sebanyak 3 buku. Penulis ini juga pernah aktif dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah baik berupa buku ajar, Jurnal ilmiah dan artikel popular. Selaian itu ia juga pernah aktif di kantor konsultan, KAP, dan menjadi dosen di bebereapa PTS di Surabaya. Karya ilmiahnya juga telah banyal dipublikasikan di majalah dan jurnal.
2.      Buku ini juga ditulis dengan DRS. Masyhad, M.Si, AK, seorang dosen Koppertis Wil VII Jawa Timur dpk Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya. Penulis ini memulai karir dengan menjadi dosen luar biasa pada Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Mangkurat Banjarmasin (1988-1990), kemudian sebagai dosen Kopertis Wil XI Kalimantan dpk pada STIE Nasional Banjarmasin (1990-1995).
3.      Buku yang ditulis beliau ini, disusun dengan maksud untuk memberikan alternatif buku-buku Akuntansi yang telah ada. Buku-buku yang ada disusun dengan sudut pandang dan bahasa yang berbeda antara penulis satu dengan yang lain. Tetapi secara konseptual mempinyai hakikat yang sama, hanya aplikasi dan setting yang berbeda.
4.      Buku akuntansi untuk perusahaan jasa dan perusahaan dagang ini secara umum menyajikan pengenalan akuntansi dan lingkupnya, persamaan akuntansi dan aplikasinya, pengenalan akuntansi perusahaan dagang, sistem akuntansi, pengendalian internal dan akuntansi untuk kas serta penjelasan tentang piutang dagang dan piutang wesel. Buku ini juga dimaksudkan untuk membantu mahasiswa dalam memahami matakuliah Akuntansi Pengantar I. Tentunya mahasiswa yang masih memliki pemahaman yang minim tentang akkuntansi, dengan background pendidikan yang beragam pula.
5.      Buku ini terdiri dari 10 bab yang menguraikan beberapa hal yang harus diperhatikan bagi mahasiswa atau pembaca jurusan Akuntansi. Pada bab I menjelaskan pengenalan dan pengertian, serta tujuan dan sifat akuntansi. Akuntansi adalah kegiata  jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang unit-unit usaha ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam buku ini juga memaparkan pengertian akuntansi menurut badan yang berwenang seperti  Accounting Terminology Bulletin No. 1, yang di terbitkan oleh Accounting Principle Board (APB), dan Accounting Principle Board (APB) No 4. Selain itu dalam bab ini juga menjelaskan tentang siklus akuntansi, yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan pencatatan, pengklarifikasian, pengidentifikasian, pengukuran transaksi keuangan perusahaan sehingga menjadi sumber informasi dalam bentuk laporan keuangan.
6.      Dalam bab II ini menjelaskan tentang asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam akuntansi, transaksi perusahaan dan persamaan akuntansi. Dimana asumsi dasar ini merupakan aspek dari lingkungan dimana akuntansi itu dilaksanakan. Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi, seperti asumsi satuan moneter (monetary unti assumption), asumsi kesatuan ekonomi (economic entity assumption), asumsi periodisitas (periodicity assumption), dan asumsi kelangsungan hidup (going concern assumption). Mengingat transaksi perusahaan dan persamaan akuntansi, transaksi perusahaan yang terjasi akan dianalisis dengan persamaan akuntansi (accounting equation). Pada persamaan akuntansi ini dinyatakan bahwa aktiva sama dengan utang ditambah dengan modal atau ekuitas.
7.      Pada bab III menjelaskan tentang proses posting (proses pencatatan) adalah kegiatan berikutnya setelah pencatatan ke buku jurnal. Dimana dalam proses itu, perusahaan memerlukan alat bantu yakni rekening perusahaan. Rekening secara umum dibagu dua yakni rekening riil atau rekening permanen atau rekening yang ada di neraca dan rekening nominal atau rekening sementara atau rekening yang ada di laporan laba rugi. Pemahaman masing-masing rekening yang ada beserta sifat dan saldo normalnya sangat dibutuhkan dalam melakukan penjurnalan. Pada bab ini juga dijelaskan tentang ayat jurnal penyesuaian, serta tujuan neraca saldo.
8.      Pada bab IV membahas tentang jurnal penyesuaian yang harus dibuat oleg perusahaan sebelum menyusun laporan keuangan. yang diawali dengan bahasan prinsip-prinsip yang terkait dan melandasi jurnal penyesuaian. Selain itu bab ini juga menjelaskan tujuan proses penyesuaian adalah 1) agar setiap rekening riil khususnya rekening-rekening aktiva dan rekening utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode, 2) agar setiap rekening nominal yakni rekening pendapatan dan beban menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Obyek dari penyesuaian adalah 1) pos-pos dibayar atau diterima di muka, 2) pos-pos akarual, 3) pos-pos estimasi. Setelah dilakukan jurnal penyesuaian maka dapat disusun neraca saldo setelah penyesuaian dengan memposting kembali jurnal penyesuaian ke rekening buku besar yang sesuai.
9.      Bab V menjelaskan tentang neraca lajur dan laporan keuangan. Neraca lajurmerupakan suatu kerts kerja berkolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis. Selain memudahakan proses pembuatan laporan keuangan, neraca lajur juga akan memudahkan proses penelusuran bila terjadi kesalahan. Tetapi neraca lajur merupakan suatu pilihan (optional) yang dapat dilakukan oleh perusahaan, karena perusahaan kecil biasanya tidak membutuhkan neraca lajur karena transaksi dan rekening tidak banyak dan tidak begitu komplek sehingga laporan keuangan dapat langsung disusun  dari buku besar yang telah disesuaikan.
10.  Bab VI menjelaskan tentang konsep dan proses penutupan buku besar serta penyesuaian kembali. Penutupan buku besar adalah memindahkan saldo-saldo rekening nominal atau sementara ke rekening modal sehingga rekening modal menunjukkan saldo akhir sesuai dengan yang tercantum dalam neraca akhir. Rekening-rekening yang ditutup adalah rekening pendapatan dan rekening beban.
Sedangkan penyesuaian kembali dalam bab ini dijelaskan bahwa suatu pilihan (optional) bagi perusahaan. Ada 2 jenis jurnal penyesuaian yang perlu dibalik yakni 1) nila ada kenaikan pada  rekening aktiva, seperti piutang bungan dan pendapatan bunga, 2) bila terdapat kenaikan rekeing utang seperti beban gaji dan utang gaji.
11.  Sementara bab VII dalam buku ini menerangkan tentang akuntansi perusahaan dagang. Dimana perusahaan dagang ini adalah perusahaan yang membeli barang untuk tujuan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk asli atau sifat barang secara berarti. Dalam buku ini dijelaskan bahwa siklus akuntansi perusahaan dagang tidak banyak berbeda dengan perusahaan jasa. Hanya perbedaan terdapat pada perhitungan harga pokok penjualan. Perhitungan persediaan akhir dan harga pokok penjualan digunakan untuk menentukan jumlah persediaan akhir yang tersisa dan menentukan harga pokok penjualan yang merupakan salah satu elemen dalam laporan  laba rugi. Terdapat 2 metode dalam menentukan jumlah persediaan yakni metode perpetual dan metode periodik.
12.  Pada bab VIII buku ini memaparkan tentang sistem akuntansi, dimana yang penggunaannya diharapkan akan mempermudah pengerjaan operasional perusahaan, membuat lebih efisien, dan lebih cepat memberikan informasi yang akurat pada manajemen. Sistem akuntansi juga dapat mengidentifikasi dengan cepat jumlah penjualan, pembelian, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.
13.  Pada bab IX menjelaskan tentang pengendalian internal dan akuntansi untuk kas, dimana tahap ini diperlukan guna melindungi aktiva lancar paling liquid ini dari bentuk-bentuk pencurian dan kecurangan. Pengendalian internal juga harus dilakukan untuk semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Pengendalian internal juga sangat menentukan dalam keberhasialan perusahaan. Selain itu pengendalian internal juga memberikan jaminan bahwa 1) aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha, 2) informasi bisnis akurat, 3) karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan-ketentuan.
14.  Dan pada bab terakhir menjelaskan tentang piutang dagang dan piutang wesel. Piutang adah hak menagih pemberi barang, jasa atau dana kepada penerima barang, jasa atau dana yang membentuk hubungan dimana pihak yang satu berutang dengan pihak yang lain. Dalam buku ini dijelaskan juga bahwa piutang dapat timbul dari penjualan kredit, pemberian jasa yang tidak langsung dibayar, peminjaman dana seperti karyawan yang pinjam uang kepada perusahaan (piutang karyawan). Dengan demikian jenis-jenis piutang adalah seperti piutang dagang, piutang wesel dan piutang lain-lain.
15.  Dalam segi materi buku ini sudah baik. Selain menggunakan bahasa yang mudah dan aplikatif untuk dipahami. Dala, setiap bab terdapat pembahasan materi yang dibahas sangat detail. Kemudian keunggulan dari buku ini adalah pada sistematika penulisannya yang terdiri dari atas konsep-konsep, aplikasi atas konsep, serta adanya rangkuman, latihan dan jawaban, serta soal-soal dalam setiap babnya.
16.  Akan tetapi, buku ini juga mempunyai kelemahan, yaitu adanya beberapa kali pengualangan materi disetiap babnya sehingga itu bisa membuat pembaca bosan untuk membaca.

17.  Akhirnya, buku ini sangat layak dijadikan sebagai referensi bagi para mahasiswa dan pembaca pada umumnya. Terutama untuk mahasiswa semester I yang mengambil jurusan akuntansi atau manajemen. Karena buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang minim pengetahuan atau informasi tentang akuntansi dan lingkupnya.